Foto yang diabadikan pada 6 Mei 2023 ini menunjukkan orang-orang di luar gedung Komisi Eropa di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zheng Huansong)
Perbedaan pendapat dalam beberapa isu pertanian memicu gagalnya penandatanganan seluruh kesepakatan tersebut, tetapi pemerintah Australia masih membuka peluang untuk negosiasi di masa mendatang.
CANBERRA, 30 Oktober (Xinhua) — Pemerintah Australia telah meninggalkan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Uni Eropa (UE) setelah gagal mencapai kemajuan dalam negosiasi.
Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell pada Minggu (29/10) mengatakan bahwa setelah pembicaraan di sela-sela pertemuan menteri perdagangan Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) di Osaka, Jepang, tidak ada kesepakatan yang dicapai mengenai FTA.
Farrell mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia melakukan perjalanan ke Osaka guna memfinalisasi kesepakatan dengan UE yang akan menguntungkan bisnis, produsen, pekerja, dan konsumen Australia.
“Sayangnya, kami belum berhasil membuat kemajuan. Negosiasi akan terus berlanjut, dan saya optimistis suatu hari nanti kita akan menandatangani kesepakatan yang akan menguntungkan warga Australia dan rekan-rekan Eropa,” tuturnya seperti dikutip oleh media lokal.
Sebelum berangkat ke Jepang, Farrell menggambarkan negosiasi ini sebagai “tahap akhir” untuk FTA menjelang pemilu UE pada 2024 mendatang, yang menurutnya dapat membuat perundingan tertunda selama beberapa tahun.
Orang-orang berbelanja di sebuah pasar swalayan di Sydney, Australia, pada 7 April 2022. (Xinhua/Hu Jingchen)
Keputusan Australia untuk meninggalkan negosiasi, yang dimulai pada 2018 itu, diambil setelah Farrell pada Juli lalu menolak kesepakatan yang diusulkan UE akibat perbedaan pendapat mengenai liberalisasi perdagangan pertanian dan kuota impor UE untuk daging sapi, daging domba, produk susu, dan gula Australia.
Sebelumnya pada Oktober, badan tertinggi yang mewakili industri pertanian Australia, National Farmers’ Federation, mendesak pemerintah untuk tidak menandatangani kesepakatan dengan UE kecuali jika ada peningkatan besar yang dinegosiasikan untuk para petani. Mereka mengatakan proposal UE akan membuat mereka mengalami kerugian selama “setengah abad ke depan.”
Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, UE adalah mitra dagang dua arah terbesar ketiga sekaligus sumber investasi asing terbesar kedua bagi Australia. [Xinhua]