Departemen Luar Negeri AS menyampaikan bahwa kemampuan pemerintah AS untuk membantu warga negaranya yang berbasis di Rusia kini “terbatas,” sehingga warga AS harus mempertimbangkan meninggalkan negara itu “melalui opsi komersial yang masih tersedia.”
WASHINGTON, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Senin (28/2) mengimbau kepada warga negaranya yang saat ini berada di Rusia untuk mempertimbangkan meninggalkan negara itu “sesegera mungkin,” menyebut aksi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina dan apa yang diperkirakan oleh departemen itu sebagai potensi tindak “pelecehan” terhadap warga AS oleh “petugas keamanan pemerintah Rusia.”
Dalam anjuran perjalanan (travel advisory) yang diperbarui, Departemen Luar Negeri AS menyampaikan bahwa kemampuan pemerintah AS untuk membantu warga negaranya yang berbasis di Rusia kini “terbatas,” sehingga warga AS harus mempertimbangkan meninggalkan negara itu “melalui opsi komersial yang masih tersedia.”
Uni Eropa (UE) pada Minggu (27/2) menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia, tiga hari setelah Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) AS memperluas “zona larangan terbang” hingga mencakup seluruh wilayah Ukraina dan Belarus, serta bagian barat Rusia. Semakin banyak maskapai yang membatalkan penerbangan masuk dan keluar dari Rusia.
Mengingat hal itu dan “konflik bersenjata yang sedang berlangsung,” Departemen Luar Negeri AS dalam imbauannya menyarankan kepada warga negara AS untuk tidak melakukan perjalanan darat dari Rusia ke Ukraina, serta mendesak mereka yang berada di dekat perbatasan Rusia-Ukraina dan mereka yang berencana untuk melakukan perjalanan ke lokasi itu agar “menyadari bahwa situasi di sepanjang perbatasan tersebut berbahaya dan tidak dapat diprediksi.”
Delegasi Ukraina dan Rusia mengakhiri perundingan damai di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin, dengan putaran negosiasi selanjutnya dijadwalkan akan digelar dalam beberapa hari mendatang di perbatasan Belarus-Polandia, ujar delegasi Rusia. [Xinhua]