WASHINGTON – Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah, kata Pentagon pada Minggu (27/6).
“Serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak, yang keduanya terletak di dekat perbatasan antara kedua negara itu,” kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan.
Fasilitas tersebut menjadi target karena digunakan oleh milisi dukungan Iran yang terlibat dalam serangan pesawat nirawak atau drone terhadap personel dan fasilitas AS di Irak, kata pernyataan itu.
Media AS melaporkan bahwa serangan udara itu, yang dilakukan oleh pesawat tempur F-15 dan F-16, merupakan balasan atas lima serangan drone milisi terhadap pasukan AS di Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Operasi tersebut merupakan penggunaan kekuatan kedua kalinya oleh Presiden Joe Biden di wilayah itu. Sebelumnya, dia memerintahkan serangan udara terhadap target milisi yang didukung Iran di Suriah timur pada Februari tahun ini.
Serangan udara itu terjadi di tengah situasi yang rumit antara AS dan Iran.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (24/6) mengatakan bahwa kedua belah pihak masih memiliki perbedaan serius mengenai bagaimana menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, setelah enam putaran negosiasi tidak langsung di ibu kota Austria, Wina, sejak April. [Xinhua]