NEW DELHI – Para anggota Kelompok 20 (Group of Twenty/G20) menghadapi tekanan yang semakin besar untuk memberikan lebih banyak lagi vaksin COVID-19 kepada negara-negara miskin, ungkap laporan berita di portal online India Wion News pada Minggu (31/10).
“Di saat para pemimpin berkumpul untuk membahas rencana perlindungan terhadap pandemi di masa depan, pakar kesehatan dan aktivis menyatakan keprihatinan bahwa negara-negara terkaya di dunia masih belum berbuat cukup untuk membantu orang-orang di negara-negara miskin bertahan hidup di tengah pandemi saat ini,” kata laporan tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang telah berjanji untuk menjadikan AS sebagai “gudang senjata vaksin”, tidak akan mengumumkan rencana konkret untuk menutup kesenjangan antara negara-negara kaya dan miskin dalam hal tingkat vaksinasi, kata para penasihat sebagaimana dikutip.
Kesenjangan kesetaraan vaksin saat ini antara negara-negara kaya dan negara-negara dengan sumber daya rendah menunjukkan pengabaian terhadap hidup masyarakat termiskin dan paling rentan di dunia, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah surat terbuka kepada para pemimpin G20.
Untuk setiap 100 orang di negara-negara berpenghasilan tinggi, 133 dosis vaksin COVID-19 telah diberikan, sedangkan di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya empat dosis per 100 orang yang telah diberikan, menurut WHO. [Xinhua]