NEW YORK CITY – Pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ketiga dalam satu pekan tidak menunjukkan hasil nyata dalam deeskalasi kekerasan di Gaza dan Israel yang menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka, seperti dilaporkan saluran berita Al Jazeera.
Pertemuan yang digelar pada Minggu (16/5) itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) dilaporkan dua kali menghalangi resolusi yang akan “mengecam respons militer Israel dan menyerukan gencatan senjata,” menurut saluran berita itu dalam sebuah artikel pada Senin (17/5).
Serangan udara Israel telah menewaskan 217 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang di daerah kantong Palestina atau Jalur Gaza yang dikuasai oleh Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, jumlah korban tewas dari pihak Israel meningkat menjadi 12 setelah roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah selatan Eshkol menewaskan dua warga negara Thailand di sebuah pabrik.
Pihak Israel membenarkan aksi pengebomannya sebagai pembalasan atas serangan roket pejuang Hamas. Sementara itu, Hamas berpendapat bahwa tindakannya merupakan balasan terhadap kebijakan Israel perihal penggusuran paksa warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel pekan lalu. [Xinhua]