WASHINGTON – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluncurkan sebuah platform daring (online) dengan tujuan untuk berkomunikasi langsung dengan para pendukungnya, setelah berbulan-bulan berbagai akun media sosial miliknya diblokir akibat tudingan bahwa dirinya menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan kebohongan terkait pemilihan umum (pemilu).
Situs tersebut kini berisi apa yang tampaknya merupakan arsip unggahan sejak 24 Maret, dengan unggahan terbaru, tertanggal Selasa (4/5), berupa video yang mengecam Twitter karena membungkam suara Trump.
Platform itu menyertakan beberapa tombol bagi para pendukung untuk menyukai (like) atau membagikan (share) kontennya di Facebook dan Twitter. Para pendukung juga dapat mengeklik tombol yang memungkinkan mereka mendapat pemberitahuan saat Trump mengirimkan pesan.
Facebook dan Twitter menjadi dua platform utama Trump dalam siklus pemilu 2016 dan 2020. Sejak larangan media sosial terhadapnya diberlakukan, cara Trump berkomunikasi dengan para pendukungnya dan jurnalis terbatas pada mengirim rilis pers melalui surel.
Dewan Pengawas Facebook pada Rabu (5/5) akan memutuskan apakah pihaknya bakal mempertahankan atau mencabut larangan terhadap Trump.
Menyusul kekalahan Trump oleh presiden AS saat ini, Joe Biden, dalam pemilu 2020, spekulasi semakin meningkat terkait apakah atau kapan Partai Republik akan mengumumkan kampanye presiden 2024.
“Jawabannya adalah saya sangat antusias. Saya berharap dapat menyampaikan pengumuman pada waktu yang tepat,” ujar Trump terkait potensi tawaran ketiga untuk memimpin Gedung Putih dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Selasa di “Candace”, acara gelar wicara (talk show) anggota Partai Republik Candace Owens.
“Seperti yang Anda tahu, ini masih sangat dini. Namun, saya pikir orang-orang akan sangat, sangat senang saat saya menyampaikan pengumuman tertentu,” ujar Trump kepada Owens. [Xinhua]