NEW YORK CITY, Lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran (damkar) di New York City (NYC) mengajukan izin sakit dalam sepekan terakhir, yang oleh para pejabat digambarkan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan wajib vaksin yang diumumkan oleh pemerintah kota itu, menurut laporan The New York Times pada Minggu (31/10).
“Lebih dari 2.000 personel Departemen Pemadam Kebakaran mengambil cuti medis pada suatu waktu selama sepekan terakhir, dari total personel berseragam yang berjumlah sekitar 11.000 orang,” seperti dilansir surat kabar itu mengutip Frank Dwyer, Wakil Komisaris Departemen Pemadam Kebakaran New York City (Fire Department New York City/FDNY).
Menurut surat kabar tersebut, Komisaris FDNY Daniel A. Nigro mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meningkatnya jumlah cuti sakit terkait dengan “kemarahan terhadap kebijakan wajib vaksin.”
Dia menyebut cuti sakit seperti itu sebagai “tipuan” dan “tidak bertanggung jawab”, seraya menambahkan hal itu “menciptakan bahaya bagi warga New York dan rekan mereka sesama petugas damkar.”
Peningkatan jumlah cuti sakit itu terjadi setelah Wali Kota NYC Bill de Blasio mengumumkan bahwa semua pegawai kota itu, kecuali staf lembaga pemasyarakatan, harus mendapat setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 paling lambat 1 November. Jika tidak, mereka akan dirumahkan tanpa digaji.
Dalam pemberitaan sebelumnya, The New York Times mengatakan ribuan pekerja kota New York City, termasuk aparat kepolisian, petugas damkar, dan pegawai kebersihan, menggelar unjuk rasa pada 25 Oktober sebagai bentuk protes terhadap kebijakan wajib vaksin.
Asosiasi Kesejahteraan Polisi New York City, serikat polisi terbesar di kota tersebut, juga mengajukan gugatan terkait kebijakan wajib vaksin ini, menurut laporan media setempat. [Xinhua]