ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan dinyatakan positif COVID-19, demikian disampaikan Asisten Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk Bidang Kesehatan Faisal Sultan melalui media sosial pada Sabtu (20/3).
Kementerian Layanan, Regulasi, dan Koordinasi Kesehatan Nasional Pakistan mengatakan via media sosial bahwa sang perdana menteri belum sepenuhnya menyelesaikan proses vaksinasi ketika dirinya tertular virus.
Dia baru menerima dosis vaksin pertamanya dua hari lalu, yang dianggap terlalu dini bagi vaksin apa pun untuk menjadi efektif, sebut pihak kementerian, seraya menambahkan bahwa antibodi berkembang dua hingga tiga pekan setelah dosis kedua dari total dua dosis vaksin COVID-19 diberikan.
“Dia (Khan) menjalani vaksinasi pada Kamis (18/3) malam dan merasakan beberapa gejala penyakit tersebut keesokan harinya, jadi jelas dia terinfeksi sebelum divaksinasi karena gejala COVID-19 membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat terlihat,” kata Asad Umar, Ketua Pusat Komando dan Operasi Nasional (National Command and Operation Center/NCOC) negara itu, kepada Xinhua.
Umar, yang juga menjabat sebagai menteri perencanaan, pembangunan, dan inisiatif khusus, menyoroti perlunya vaksinasi bagi masyarakat dan mendesak semua orang yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin yang disediakan oleh pemerintah sesegera mungkin.
Sejumlah sumber dari kantor perdana menteri yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan kepada Xinhua bahwa Khan tidak memperlihatkan tanda-tanda yang jelas dan hanya menunjukkan beberapa gejala ringan berupa batuk, seraya menambahkan bahwa Khan melakukan isolasi mandiri di kediaman pribadinya dan akan melanjutkan tugas resminya melalui konferensi video.
Sumber tersebut menuturkan salah satu pejabat senior di kantor perdana menteri terinfeksi virus beberapa hari sebelum sang perdana menteri tertular, dan telah dipindahkan ke rumah sakit setelah kondisinya memburuk.
Pakistan sedang menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang serius dan pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memastikan penerapan prosedur operasi standar guna mengendalikan penyebaran virus. [Xinhua]