ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa anggota Organisasi D-8 (Developing Eight) untuk Kerja Sama Ekonomi harus melawan nasionalisme vaksin dan pembatasan ekspor yang tidak perlu agar vaksin COVID-19 dapat menjangkau semua negara secara merata.
Berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 ke-10, yang diselenggarakan dalam format virtual pada Kamis (8/4), Khan mengatakan D-8 harus menyerukan agar vaksin COVID-19 diperlakukan sebagai barang publik global, memastikan keadilan, keterjangkauan dan peningkatan produksi, serta pasokan yang tepat waktu demi menyelamatkan nyawa, menurut Kantor Perdana Menteri Pakistan.
Sang PM menambahkan bahwa tantangan global kontemporer dari dunia yang terus berubah saat ini adalah hal yang dinamis dan tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi kompleksitas tersebut secara terpisah. Dia juga menyerukan kepada anggota D-8 untuk memobilisasi pembiayaan dan sumber daya yang diperlukan untuk pulih dengan kuat dari krisis ekonomi dan kesehatan yang ditimbulkan pandemi.
Khan menekankan perlunya menciptakan peluang bagi kaum muda melalui pemanfaatan teknologi, mempromosikan inovasi, dan berinvestasi dalam pendidikan, keterampilan, serta pelatihan kaum muda.
D-8 merupakan organisasi pengembangan kerja sama antara delapan negara yakni Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.
KTT ke-10 diselenggarakan oleh Bangladesh dengan mengusung tema “Kemitraan untuk Dunia Transformatif: Memanfaatkan Kekuatan Pemuda dan Teknologi”. [Xinhua]