SEOUL – Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Chung Sye-kyun pada Kamis (1/4) mengatakan bahwa negara itu pada bulan ini akan mengadopsi apa yang disebut “paspor vaksin” untuk memverifikasi status vaksinasi COVID-19 seseorang melalui aplikasi ponsel pintar.
Dalam sebuah pertemuan antarlembaga untuk respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19, Chung menuturkan bahwa orang-orang yang divaksinasi akan dapat merasakan kembali ke kehidupan normal hanya setelah sistem “paspor vaksin atau kartu hijau” diluncurkan.
Chung mengatakan pemerintah Korsel sudah merampungkan pengembangan sebuah sistem. Melalui aplikasi ponsel pintar, sistem ini dapat memverifikasi apakah orang-orang telah menerima vaksin COVID-19. Dia menambahkan bahwa pengembangan sistem itu dimulai pada awal tahun ini.
Menurut Chung, sistem itu didasarkan pada teknologi blockchain untuk mencegah pemalsuan dan pencurian identitas serta untuk melarang penyimpanan informasi pribadi, seraya mengatakan aplikasi itu akan diluncurkan secara resmi pada April.
Sang perdana menteri menginstruksikan semua kementerian terkait untuk mempersiapkan peluncuran “paspor vaksin” internasional yang nantinya akan memungkinkan warga Korsel untuk pergi ke dan pulang dari negara-negara lain dengan lebih nyaman.
Korsel meluncurkan inokulasi massal pada 26 Februari dan total 876.573 orang telah menerima suntikan vaksin COVID-19, menurut data terkini dari otoritas kesehatan negara tersebut.
Negara itu menargetkan memvaksinasi sekitar 12 juta dari total 52 juta penduduk hingga akhir Juni, dan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada November mendatang. [Xinhua]