YERUSALEM – Angkatan Udara (AU) Israel pada Minggu (4/4) menerima pesawat intelijen baru yang akan memberi militer kemampuan pengintaian “yang belum pernah ada sebelumnya,” ungkap Kementerian Pertahanan Israel.
Pesawat yang dinamai “Oron” ini mendarat pada Minggu di pangkalan udara Nevatim di Israel selatan setelah dikembangkan selama lebih dari sembilan tahun oleh Kementerian Pertahanan, Angkatan Udara Israel, Direktorat Intelijen, Angkatan Laut Israel, dan Industri Kedirgantaraan Israel, papar sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Israel.
“Oron” didasarkan pada Gulfstream G550, sebuah jet bisnis yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat General Dynamics. “Oron” dilengkapi dengan sistem radar canggih dan algoritme pemrosesan data yang berbasis pada kemampuan ilmu data dan kecerdasan buatan (AI) mutakhir.
Sistem tersebut akan memungkinkan militer menghasilkan “kedalaman dan cakupan intelijen yang belum pernah ada sebelumnya secara real time, dalam cuaca atau kondisi visibilitas apa pun, dalam operasi rutin maupun konflik,” urai pernyataan.
Panglima Angkatan Udara Amikam Norkin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat ini akan membuat AU Israel bisa “memperkuat keunggulan operasional dan intelijennya dalam menghadapi ancaman dan tantangan keamanan yang muncul.”
Menurut Jenderal Yaniv Rotem, kepala unit penelitian dan pengembangan militer di Kementerian Pertahanan Israel, radar dan sistem lain di pesawat ini akan mengirimkan data real time ke unit-unit intelijen.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan akan memungkinkan pemrosesan data otomatis dan efisien. Teknologi ini “akan menghasilkan data intelijen real time yang dapat ditindaklanjuti, yang memperkuat efektivitas kegiatan operasional Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF),” tuturnya. [Xinhua]