Foto dari udara yang diabadikan pada 13 April 2022 ini menunjukkan kawanan antelop Tibet di wilayah Gerze yang terletak di Prefektur Ngari, Daerah Otonom Tibet, China barat daya. (Xinhua/Jiang Fan)
LHASA, 11 Oktober (Xinhua) — Daerah Otonom Tibet di China barat daya telah menggelontorkan dana senilai 12,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.143) untuk perlindungan ekologis dalam satu dekade terakhir, kata pihak berwenang.
Pada 2021, tingkat tutupan hutan di Tibet mencapai 12,31 persen, dan tutupan vegetasi komprehensif di padang rumput tumbuh menjadi 47,14 persen, papar Shui Yanping, wakil kepala departemen ekologi dan lingkungan daerah tersebut, dalam sebuah konferensi pers pada Senin (10/10).
Populasi satwa liar langka juga mengalami pertumbuhan restoratif, menurut Shui. Populasi bangau leher hitam, yang berada di bawah perlindungan nasional kelas satu, telah bertambah dari yang sebelumnya kurang dari 3.000 ekor pada 1995 menjadi lebih dari 10.000 ekor, sementara jumlah antelop Tibet telah meningkat menjadi lebih dari 300.000 ekor.
Data angka menunjukkan bahwa Tibet masih menjadi salah satu daerah yang memiliki lingkungan terbaik secara global, dengan ekosistem setempat tetap stabil dan lingkungan di daerah tersebut terus membaik, imbuh Shui. [Xinhua]