Menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Negara Bagian Assam, banjir menerjang 20 distrik di negara bagian tersebut dan memengaruhi populasi hampir 200.000 jiwa.
NEW DELHI, Hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor dalam beberapa hari terakhir telah memengaruhi ribuan orang di Negara Bagian Assam, India timur laut, kata sejumlah pejabat pada Selasa (17/5).
Menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Negara Bagian Assam (Assam State Disaster Management Authority/ASDMA), banjir menerjang 20 distrik di negara bagian tersebut dan memengaruhi populasi hampir 200.000 jiwa.
Banjir juga menerjang 652 desa di belasan distrik, dan menewaskan lima orang.
“Dua kematian terkait banjir telah dilaporkan di Distrik Cachar, sementara tiga kematian akibat tanah longsor sebelumnya tercatat di Distrik Dima Hasao,” papar seorang pejabat ASDMA.
Sejumlah pejabat menyampaikan bahwa genangan banjir benar-benar memengaruhi komunikasi jalan di banyak tempat selain merusak lahan pertanian dan infrastruktur.
Disampaikan ASDMA, tanggul telah jebol di 16 lokasi, sementara banyak jalan, jembatan, dan rumah mengalami kerusakan sebagian atau seluruhnya.
Sejumlah pejabat memaparkan bahwa lebih dari 16.645 hektare lahan pertanian telah rusak akibat banjir.
Sejumlah petugas perkeretaapian berupaya memperbaiki jalur kereta yang rusak di seksi Lumding-Badarpur di Dima Hasao dan memulai kembali layanan kereta api menuju Assam selatan, Manipur, Tripura, dan Mizoram.
“Hampir 33.000 orang kini tinggal di 67 kamp bantuan saat pemerintah distrik memberikan bahan makanan esensial,” urai ASDMA.
Pemerintah setempat telah memerintahkan penangguhan layanan feri antara Jorhat dan Majuli akibat naiknya permukaan air.
Sejumlah pejabat menyatakan bahwa para personel Pasukan Tanggap Bencana Nasional dan Pasukan Tanggap Bencana Negara Bagian di India telah diterjunkan untuk melaksanakan operasi penyelamatan di distrik-distrik yang terdampak banjir.
Banjir merupakan peristiwa tahunan di Assam selama musim monsun. [Xinhua]