tYANGON – Banjir monsun menerjang wilayah dataran rendah di Myanmar setelah hujan deras mengguyur sejak pekan ketiga bulan ini, menurut sejumlah media milik pemerintah negara itu pada Kamis (29/7).
Sejauh ini, banjir monsun telah berdampak terhadap warga di negara bagian Kayin, Mon, dan Rakhine, serta wilayah Tanintharyi dan Bago.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan, dan Pemukiman Kembali Myanmar, terdapat lebih dari 14.900 orang yang menangkap banjir di kota Kyainseikgyi, Kawkareik, Hlaingbwe, dan Myawaddy yang terletak di Negara Bagian Kayin hingga Selasa (27/7).
Selain itu, banjir juga telah mengimbas lebih dari 30.700 orang di Negara Bagian Mon, serta lebih dari 2.900 orang di Kota Thandwe, Negara Bagian Rakhine, menurut data kementerian tersebut. Dari jumlah itu, 25.900 di antaranya telah direlokasi ke pusat-pusat keramaian dan tempat-tempat yang lebih aman.
Departemen Meteorologi dan Hidrologi Myanmar memperkirakan monsun sangat kuat di Laut Andaman dan Teluk Benggala.
Badai yang memicu ombak tinggi diprediksi akan terjadi di sepanjang pantai Myanmar, dan kecepatan angin permukaan dalam badai ini bisa mencapai sekitar 56-64 km per jam, ungkapkan laporan cuaca departemen tersebut pada Kamis pagi setempat.
Banjir bandang dan tanah longsor yang disertai hujan deras serta angin kencang kerap terjadi di Myanmar selama periode monsun, khususnya di wilayah perbukitan dan dataran rendah. [Xinhua]