Foto yang diabadikan pada 17 September 2022 ini menunjukkan seekor gajah di Taman Nasional Kruger, Mpumalanga, Afrika Selatan. (Xinhua/Zhang Yudong)
Populasi gajah sabana dan gajah hutan Afrika mengalami penurunan tajam dalam 50 tahun terakhir di seluruh wilayah sub-Sahara Afrika, menurut sebuah laporan penelitian yang dirilis di Nairobi, ibu kota Kenya.
NAIROBI, 14 November (Xinhua) — Populasi spesies gajah sabana dan gajah hutan mengalami penurunan tajam dalam 50 tahun terakhir di seluruh wilayah sub-Sahara Afrika, demikian menurut sebuah laporan penelitian yang dirilis di Nairobi, ibu kota Kenya, baru-baru ini.
Diterbitkan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences, laporan penelitian yang dirilis pada Senin (11/11) malam ini dibuat oleh dua kelompok konservasi, yakni Save the Elephants dan Wildlife Conservation Society.
Penelitianini mengkaji ratusan survei populasi gajah dari 475 lokasi di 37 negara Afrika antara tahun 1964 hingga 2016, dengan fokus pada dinamika populasi gajah di habitat aslinya.
Kawanan gajah terlihat di Taman Nasional Hwange di Provinsi Matabeleland Utara, Zimbabwe barat laut, pada 3 Oktober 2017. (Xinhua/Chen Yaqin)
Salah satu penemuan utama dalam penelitian ini yakni populasi gajah Afrika mengalami penurunan rata-rata sebesar 90 persen dan populasi gajah sabana turun sebesar 70 persen. Secara keseluruhan, kedua spesies ini mengalami penurunan rata-rata sebesar 77 persen di benua tersebut.
George Wittemyer, penulis senior dan pakar gajah dari Save the Elephants, menjelaskan bahwa penelitian ini membantu mengidentifikasi wilayah yang menunjukkan adanya peningkatan populasi gajah dan upaya konservasi yang berhasil.
“Kita harus mengembangkan dan mengimplementasikan portofolio solusi yang efektif untuk mengatasi beragam tantangan yang dihadapi gajah di seluruh Afrika,” kata Wittemyer.
Seekor gajah berjalan di dekat seorang turis di Taman Nasional Kruger, Mpumalanga, Afrika Selatan, pada 17 September 2022. (Xinhua/Zhang Yudong)
Menurut penelitian tersebut, tren populasi gajah di Afrika sangat bervariasi. Sementara ada populasi gajah yang punah, populasi lainnya justru mencatat pertumbuhan signifikan.
Di Afrika bagian selatan, populasi gajah sabana meningkat rata-rata 42 persen. Sementara itu, di Afrika timur, hanya 10 persen dari populasi yang disurvei yang menunjukkan pertumbuhan. Sebaliknya, sabana di bagian utara Afrika tidak mencatat adanya pertumbuhan populasi gajah, dan banyak dari kawanan gajah di sana telah punah. Tren ini menggarisbawahi ancaman berat yang dihadapi mamalia darat ini, termasuk perburuan liar, hilangnya habitat, dan berbagai tekanan terkait iklim.
Boo Maisels, seorang ilmuwan konservasi di Wildlife Conservation Society yang juga salah satu penulis dalam penelitian ini, menuturkan bahwa jika dilindungi dan dikelola dengan baik, populasi gajah Afrika masih dapat berkembang di habitat alaminya meskipun menghadapi banyak ancaman. [Xinhua]