Di luar Turki, Yogurtcuoglu telah menginjakkan kaki di enam dari tujuh benua di dunia, termasuk Antarktika, dan melihat 40 persen dari 10.000 spesies burung yang diketahui ada di planet ini.
Kini, pria itu ingin menyambangi China.
ANKARA, Emin Yogurtcuoglu, seorang “detektif burung” berkebangsaan Turki, tak pernah berhenti mencari spesies burung baru di seluruh dunia. Kini, dia ingin melakukan perjalanan berikutnya ke China, negeri tempat banyak spesies hidup dan rumah bagi satwa liar yang melimpah.
Mulai mengamati burung sejak usia 12 tahun, pengamat burung berusia 35 tahun itu telah melakukan perjalanan ke hampir setiap wilayah Turki, dan menjadi terkenal di media sosial baik di dalam maupun luar negeri berkat gambar-gambar hidup yang dia abadikan selama perjalanannya.

“Di antara semua hewan, burung adalah yang paling mudah dijangkau. Mereka yang paling dekat dengan manusia. Mereka penuh warna, bisa terbang, berpindah negara, dan bermigrasi,” katanya kepada Xinhua dalam sebuah wawancara di tepi Danau Mogan, yang terletak 20 km dari Ankara, ibu kota Turki.
“Anda dapat melihat ratusan, bahkan ribuan spesies burung yang berbeda di seluruh penjuru dunia. Mereka mendorong saya untuk melakukan perjalanan ke berbagai zona di dunia,” lanjut pria itu.

Di luar Turki, Yogurtcuoglu telah menginjakkan kaki di enam dari tujuh benua di dunia, termasuk Antartika, dan melihat 40 persen dari 10.000 spesies burung yang diketahui ada di planet ini.
Pakar satwa liar itu kini berharap untuk mengunjungi China.
“Saya telah mempelajari secara ekstensif populasi burung China, dan ada lebih dari 1.300 spesies di sana, dan saya ingin pergi ke sana, terutama provinsi Sichuan dan Yunnan yang memiliki beragam spesies endemik,” ujarnya.
Yogurtcuoglu memuji upaya China dalam hal konservasi satwa dan penelitian ilmiah.

“Ketika saya menyambangi China, saya ingin mempelajari tentang isu ini dari rekan-rekan saya dan melihat pelajaran apa yang bisa kami bawa ke negara kami. China melakukan upaya yang sangat serius dalam melindungi satwa liar. Mereka telah membuat banyak studi (ilmiah) mengenai populasi burung,” tutur pria itu. [Xinhua]