Penulis utama studi tersebut, Michael Kelly dari Universitas La Trobe, mengatakan semua penelitian sebelumnya tentang tidur pada hiu didasarkan pada pengamatan perilaku, dan ini pertama kalinya bukti fisiologis konkret diperoleh.
SYDNEY, Sebuah tim peneliti tidur dari Australia dan Selandia Baru untuk pertama kalinya membuktikan bahwa hiu membutuhkan istirahat malam yang berkualitas, meskipun dengan mata terbuka lebar.
Penelitian tersebut, yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters pada Rabu (9/3), memantau tingkat metabolisme dan perubahan sikap badan hiu di lingkungan laboratorium yang terkontrol, memberikan bukti kuat pertama terjadinya aktivitas tidur pada hewan yang telah ada sejak 450 juta tahun silam ini.
Penulis utama studi itu, Michael Kelly dari Universitas La Trobe, mengatakan semua penelitian sebelumnya tentang tidur pada hiu didasarkan pada pengamatan perilaku, dan ini pertama kalinya bukti fisiologis konkret diperoleh.
“Yang menjadi masalah dengan perilaku adalah bahwa itu dapat menyesatkan, sementara bukti fisiologi tidak berbohong,” kata Kelly kepada Xinhua pada Kamis (10/3).
“Ini adalah bukti konkret … itulah mengapa saya sekarang sangat yakin bahwa hewan-hewan ini memang tidur.”
Sejak 2018, tim peneliti tersebut telah melakukan penelitian di Leigh, sebuah desa nelayan kecil di ujung utara pulau utara Selandia Baru.
Hiu draughtboardyang digunakan dalam penelitian ini ditangkap di lepas pantai dan dibawa kembali ke laboratorium dan ditempatkan dalam ruang respirometri, sebuah ruang yang mengukur kadar oksigen di dalam air.
“Dan ini memberi Anda indikasi tentang apa yang terjadi dengan metabolisme. Apa yang kami teliti adalah tingkat metabolisme mereka saat mereka berenang, dibandingkan dengan saat tidak aktif.”
Para peneliti segera melihat bahwa setelah sekitar lima menit istirahat, tingkat metabolisme hiu turun, dan sikap badannya menunjukkan perubahan yang jelas.
“Mereka beralih dari semacam duduk bertumpu pada sirip dada mereka dengan kepala tegak di dasar menjadi benar-benar berbaring datar,” perilaku ini berkorelasi langsung dengan penurunan metabolisme.
“Jadi, kami menyanggah pandangan bahwa mereka harus memejamkan mata, tetapi tentu saja sikap badan dan metabolismenya tepat.”
Kelly menuturkan bahwa penemuan itu akan membuka jalan baru di mana “kita bisa mempelajari (kebiasaan) tidur, dan bagaimana aktivitas tersebut berevolusi dari hewan prasejarah sampai ke manusia.”
“Kita semua melakukannya (tidur), setiap hewan yang diteliti sejauh ini melakukannya. Aktivitas tersebut bertahan selama waktu evolusi, meski termasuk perilaku yang sangat berisiko untuk dilakukan.”
“Jadi hal itu menunjukkan bahwa tidur benar-benar membantu sejumlah atau mungkin satu fungsi yang mencakup semua. Namun, kita masih belum mengetahuinya secara tepat.” Selesai