KUALA LUMPUR – Layanan metro di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, pada Selasa (25/5) kembali beroperasi menggunakan satu jalur dan didukung oleh layanan bus shuttle gratis, menyusul insiden yang melibatkan dua kereta sehari sebelumnya.
Prasarana Malaysia, operator transportasi umum yang mengelola jalur Light Rail Transit (LRT), mengatakan dalam pernyataannya bahwa layanan tersebut akan beroperasi dengan frekuensi kedatangan kereta 10 menit sekali pada jam sibuk dan 30 menit sekali pada periode waktu lainnya.
Layanan kereta itu juga akan beroperasi dengan kapasitas 50 persen sebagai bagian dari pembatasan di bawah perintah pengendalian pergerakan yang diterapkan pemerintah guna meredam penyebaran COVID-19, yang mulai diberlakukan pada Selasa.
Untuk memfasilitasi pergerakan penumpang selama jam sibuk, lima bus shuttle tingkat disediakan untuk melengkapi layanan yang ada.
Lebih dari 200 orang terluka, termasuk 47 orang yang mengalami luka serius, saat dua kereta LRT metro bertabrakan di sebuah terowongan di seksi bawah tanah tak jauh dari Menara Petronas yang ikonik pada Senin (24/5) malam waktu setempat di pusat kota Kuala Lumpur.
Menteri Transportasi Malaysia Wee Ka Siong mengatakan kecelakaan tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya dalam 23 tahun sejarah pengoperasian LRT. Dia menambahkan bahwa sebuah panel khusus akan dibentuk guna menyelidiki tabrakan tersebut. [Xinhua]