WASHINGTON – Jumlah korban tewas yang dikonfirmasi dalam peristiwa runtuhnya bangunan tempat tinggal di Surfside, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS) tenggara, bertambah menjadi 90 orang dengan 31 korban kemungkinan masih hilang, kata Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava pada Minggu (11/7) atau hari ke-18 sejak tragedi tersebut.
“Hati dan pikiran kami selalu bersama mereka yang meninggal dan keluarga yang tengah berduka, serta mereka yang masih menunggu (kabar),” tutur Levine Cava dalam konferensi pers hariannya.
Dia menyampaikan bahwa puing dan reruntuhan seberat lebih dari 14 juta pon (6,35 juta kilogram) telah disingkirkan dari lokasi insiden itu.
Otoritas setempat telah bekerja sama dengan Layanan Pos AS dalam proses identifikasi, termasuk memeriksa informasi surat izin mengemudi (SIM) para korban.
Upaya di lokasi reruntuhan bangunan itu beralih ke fase pemulihan pada pekan lalu karena tim penyelamat menganggap bahwa mustahil untuk menemukan korban yang masih hidup lebih dari dua pekan pascainsiden. Melihat bagaimana bangunan itu runtuh, sangat kecil kemungkinan bagi orang-orang yang ada di dalam untuk bertahan hidup, ungkap Asisten Kepala Operasi Pemadam Kebakaran Miami-Dade Raide Jadallah, yang menggambarkan insiden runtuhnya bangunan itu seperti “panekuk”.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan bahwa belum diketahui dengan jelas apakah cacat pada struktur itu hanya terdapat pada bangunan, konstruksi, atau pemeliharaannya. Selain itu, implikasi insiden tersebut terhadap regulasi baru negara bagian juga belum dapat dipastikan saat ini.
Bangunan hunian itu runtuh pada 24 Juni pukul 01.15 waktu setempat di kondominium Champlain Towers South di kota tepi pantai yang terletak sekitar 9,6 kilometer sebelah utara Pantai Miami.
Sejak runtuhnya bangunan tersebut, penghuni sejumlah bangunan di daerah Miami telah dievakuasi, menurut laporan media setempat. [Xinhua]