Foto tak bertanggal ini menunjukkan seekor muncak (muntjac) merah yang tertangkap kamera perangkap di sebuah cagar alam di Provinsi Mondulkiri, Kamboja. (Xinhua/MoE/WWF-Kamboja)
Pemantauan satwa liar saat ini menggunakan metodologi kamera jebak, yang didanai oleh World Wildlife Fund (WWF), merupakan sebuah komponen penting dari program penelitian dan pemantauan satwa liar yang diimplementasikan di suaka margasatwa di Kamboja.
PHNOM PENH, 3 September (Xinhua) — Kamera jebak (camera trap) baru-baru ini menangkap sejumlah spesies satwa liar langka di beberapa cagar alam di Provinsi Mondulkiri, Kamboja timur laut, ungkap Neth Pheaktra, Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja pada Jumat (2/9).
“Beberapa gambar satwa liar dari survei kamera jebak sebagai updateawal mengonfirmasi keberadaan gajah Asia, kawanan seladang (gaur) dan banteng langka, serta keberadaan babi hutan, kijang, merak hijau, musang leher kuning (yellow-throated marten), dan kera makaka ekor panjang,” katanya kepada Xinhua.
Seekor kera makaka ekor panjang tertangkap kamera jebak di sebuah cagar alam di Provinsi Mondulkiri, Kamboja, pada 14 Agustus 2022. (Xinhua/MoE/WWF-Cambodia)
Pheaktra mengatakan pemantauan satwa liar saat ini menggunakan metodologi kamera jebak, yang didanai oleh World Wildlife Fund (WWF), merupakan sebuah komponen penting dari program penelitian dan pemantauan satwa liar yang diimplementasikan di suaka margasatwa Dataran Timur di Provinsi Mondulkiri.
Jubir itu mengatakan bahwa jerat merupakan ancaman utama bagi satwa liar di kawasan lindung Kamboja dan pendorong utama penurunan satwa liar serta kepunahan beberapa spesies hewan liar yang penting.
“Aksi-aksi konservasi terpadu sangat dibutuhkan untuk melindungi spesies satwa liar yang sangat penting secara global ini, memastikan tidak ada jerat di habitat alami mereka, dan menghentikan permintaan daging semak maupun produk satwa liar, memastikan populasi mereka dapat pulih untuk kelangsungan hidup mereka di masa depan,” ujarnya.
Kampanye Nol Jerat (Zero-Snaring) nasional, yang dimulai pada Maret 2022 di bawah kepemimpinan Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja bersama dukungan dari mitra-mitra konservasi dan pembangunan, merupakan sebuah aksi kolektif langsung dalam mengatasi ancaman terhadap satwa liar dengan tujuan untuk mengakhiri krisis jerat dan perdagangan satwa liar di Kamboja, paparnya. [Xinhua]
