LONDON – Inggris akan menerima hingga 20.000 warga Afghanistan dalam beberapa tahun mendatang, sebagai bagian dari rencana pemukiman kembali setelah Afghanistan dikuasai oleh Taliban, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Inggris pada Selasa (17/8).
Sekitar 5.000 warga Afghanistan akan memenuhi syarat untuk dimukimkan kembali di Inggris pada tahun pertama rencana pemukiman kembali, kata kementerian tersebut.
Rencana pemukiman kembali itu diumumkan beberapa jam sebelum Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dijadwalkan berpidato di depan parlemen, yang kembali dari reses musim panas, terkait situasi yang berubah dengan cepat di Afghanistan.
Johnson berbicara kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa malam tentang evakuasi warga kedua negara, staf dan mantan staf, serta warga lainnya dari Afghanistan.
Hanya dalam waktu sepekan, Taliban, yang digulingkan AS pada 2001 lalu, bergerak dari kemenangan menguasai ibu kota provinsi pertamanya hingga akhirnya merebut Kabul, ibu kota negara Asia yang dilanda perang itu Namun, rencana Inggris untuk memukimkan kembali warga Afghanistan itu menuai kritik karena dianggap tidak cukup murah hati.
“Usulan ini tidak memenuhi skala tantangannya,” kata Menteri Dalam Negeri Bayangan Nick Thomas-Symonds. Layla Moran, juru bicara urusan luar negeri Partai Liberal Demokrat, mengatakan, “20.000 seharusnya menjadi titik awal skema ini, bukan target.” [Xinhua]