Foto dari udara yang diabadikan pada 16 Mei 2023 ini menunjukkan turbin angin pembangkit listrik tenaga angin Yongning Honghe di Prefektur Otonom Etnis Hani dan Yi Honghe, Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua/Grup Investasi Energi Provinsi Yunnan)
BEIJING, 21 November (Xinhua) — Infrastruktur yang saling terhubung memainkan peranan penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, menurut sebuah laporan.
Laporan tersebut, yang dirilis oleh Pusat Kerja Sama Multilateral untuk Pembiayaan Pembangunan (Multilateral Cooperation Center for Development Finance), mengatakan bahwa semua negara harus memprioritaskan pembangunan dan integrasi infrastruktur saling terhubung yang tahan iklim untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris dan memenuhi komitmen emisi karbon nol bersih mereka.
Menurut laporan tersebut, infrastruktur yang saling terhubung, seperti energi dan transportasi, menyumbang lebih dari 70 persen emisi gas rumah kaca global. Karena infrastruktur semacam itu memiliki umur yang panjang, maka sangat penting untuk memasukkan dampak perubahan iklim saat ini dan proyeksi masa depan ke dalam desain dan adaptasi konektivitas infrastruktur.
Laporan itu merinci langkah-langkah yang mencakup promosi mobil dan truk listrik, percepatan pembangunan jalur kereta listrik, dan inovasi bahan bakar penerbangan di sektor transportasi, sembari membangun pasar kelistrikan regional, jaringan pintar, pembangkit listrik tenaga air di sektor energi.
Laporan tersebut juga mendorong kolaborasi antara pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, dan lembaga keuangan untuk membantu mengarahkan investasi ke proyek-proyek yang berkelanjutan dan adaptif terhadap iklim, sekaligus mendorong inovasi untuk menjadikan infrastruktur yang saling terhubung menjadi lebih efisien, tangguh, dan ramah lingkungan. [Xinhua]