Banjir menyebabkan terputusnya akses jalan di Nelson, Pulau Selatan, Selandia Baru, pada 18 Agustus 2022. (Xinhua/Dewan Kota Nelson)
Hujan deras mengguyur Pulau Selatan di Selandia Baru, menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah. Proses evakuasi untuk menyelamatkan warga setempat di sejumlah jalan yang terendam banjir sedang berlangsung.
WELLINGTON, 19 Agustus (Xinhua) — Wilayah Pantai Barat dan Nelson-Tasman di Pulau Selatan, Selandia Baru, terdampak parah oleh hujan deras dan banjir.
Status keadaan darurat lokal untuk wilayah-wilayah tersebut masih diberlakukan karena cuaca buruk yang terus melanda, kata Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru pada Kamis (18/8).
Cuaca buruk telah memicu banjir yang memerlukan evakuasi dengan potensi dampak lanjutan, sebut lembaga itu dalam pernyataannya.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2022/08/view-tgbpDK.jpeg)
Sejumlah staf Dewan Kota Nelson memeriksa kondisi jalan untuk mencegah potensi kerusakan akibat luapan air banjir di Nelson, Pulau Selatan, Selandia Baru, pada 18 Agustus 2022. (Xinhua/Dewan Kota Nelson)
Evakuasi telah dilakukan di lebih dari 200 rumah di Nelson saat Sungai Maitai yang mengalir melalui kota tersebut meluap. Sejumlah tim Pertahanan Sipil negara itu pun membantu warga di jalan-jalan yang terendam banjir.
Jalan raya ke arah Nelson ditutup akibat kondisi jalan yang licin dan tergenang air.
Peringatan berkode merah telah dikeluarkan oleh MetService, otoritas cuaca nasional Selandia Baru. Ini merupakan peringatan berkode merah kedelapan sejak sistem berkode warna tersebut diperkenalkan pada 2019. Peringatan berkode merah MetService mewakili peristiwa cuaca yang paling disruptif dan hanya dikeluarkan setelah konsultasi dengan dewan regional setempat dan pertahanan sipil. [Xinhua]