KINSHASA – Setidaknya 13 orang tewas setelah gunung berapi Nyiragongo meletus pada Sabtu (22/5) malam di Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo timur laut, menurut otoritas provinsi tersebut.
Dalam pernyataan kepada pers, juru bicara (jubir) militer untuk kantor gubernur militer provinsi, Njike Kaiko Guillaume, mengatakan bahwa 13 orang tersebut tewas saat berusaha menyelamatkan diri dari ancaman lahar. Sembilan orang tewas dalam kecelakaan truk terguling dan empat korban tewas lainnya adalah tahanan yang mencoba membobol penjara pusat Munzenze di Goma, kata jubir itu.
Otoritas RD Kongo belum merilis hitungan kerusakan tambahan yang ditimbulkan oleh letusan tersebut.
Jubir pemerintah Patrick Muyaya mengimbau warga untuk menghindari aktivitas yang tidak penting, sementara aktivitas seismik di kawasan tersebut masih berpotensi menimbulkan kerusakan.
Sejumlah helikopter milik misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di RD Kongo melakukan penerbangan pengamatan secara konsisten di atas kawah pascaletusan guna memantau situasi dengan cermat.
Sekitar 3.000 orang meninggalkan Goma menuju negara tetangga Rwanda pada Minggu (23/5) setelah gunung berapi Nyiragongo, yang menghadap ke Kota Goma dan tidak jauh dari perbatasan RD Kongo dengan Rwanda, mulai meletus pada Sabtu malam waktu setempat.
Menurut otoritas setempat, aliran lahar berhenti sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada Minggu pagi di pinggiran Goma, sementara penduduk setempat mulai kembali ke rumah mereka di kawasan permukiman yang ditinggalkan semalaman. [Xinhua]