Erupsi hebat gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada Jumat berlanjut selama lebih dari 12 jam dan gunung berapi itu juga meletus selama delapan menit pada Sabtu, memuntahkan gumpalan abu ke angkasa.
Gelombang tsunami itu berdampak signifikan terhadap area pesisir di sebelah utara Nuku’alofa, dengan perahu dan batu-batu besar ikut terdampar.
SUVA, Erupsi gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai di Tonga pada Jumat (14/1) dan Sabtu (15/1) berdampak signifikan terhadap negara kepulauan Pasifik Selatan tersebut, terutama di Nuku’alofa, ibu kota negara itu.
Menurut laman situs berita Tonga, Matangi Tonga Online, erupsi vulkanis dahsyat pada Jumat berlanjut selama lebih dari 12 jam dan gunung berapi itu juga meletus selama delapan menit pada Sabtu, memuntahkan gumpalan abu ke angkasa..
Halaman Istana Kerajaan, area tepi laut, dan jalan utama di Nuku’alofa tergenang banjir. Namun, informasi terkait tingkat kerusakan di negara kepulauan tersebut belum tersedia karena jalur komunikasi dengan dunia luar telah terputus sejak Sabtu malam akibat erupsi vulkanis itu.
Menurut Radio New Zealand, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan dalam konferensi pers pada Minggu (16/1) sore bahwa Komisi Tinggi Selandia Baru di Nuku’alofa telah melakukan kontak dengan otoritas setempat dan proses penilaian kerusakan masih berlangsung.
Dia menuturkan bahwa Komisi Tinggi Selandia Baru mengatakan gelombang tsunami itu berdampak signifikan terhadap area pesisir di sebelah utara Nuku’alofa, dengan perahu dan batu-batu besar ikut terdampar. Toko-toko di sepanjang pantai mengalami kerusakan, dan akan ada kebutuhan pembersihan besar-besaran.
Kabel bawah laut juga ikut terdampak, kemungkinan karena pemadaman listrik, dan otoritas Tonga telah berupaya memulihkan jalur komunikasi, menurut sang PM.
Ardern berjanji Selandia Baru akan memberikan bantuan kepada Tonga, dan jika diperlukan, Selandia Baru siap mengerahkan pesawat dan kapal angkatan laut. Penerbangan pengintaian akan berguna dalam mengamati dampak erupsi vulkanis itu terhadap kepulauan dataran rendah tersebut.
Sementara itu, di Fiji, abu yang terbawa udara dari Tonga terlihat di langit pulau-pulau paling selatan negara itu dari Vatoa menuju ke arah selatan, dengan abu vulkanis itu melayang jauh ke arah utara, menuju Tubou dan Moala, dan diperkirakan akan bergerak ke Pulau Kadavu.
Kantor Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Office/NDMO) Fiji pada Minggu menyatakan bahwa jika embusan angin terus berlanjut pada tingkat saat ini, abu yang terbawa udara itu dapat mencapai wilayah tengah Lau dan wilayah timur Viti Levu di Fiji. Viti Levu sendiri merupakan pulau utama negara tersebut.
NDMO dan Badan Meteorologi Fiji telah mengimbau kepada warga yang tinggal di pulau-pulau di sebelah timur negara tersebut untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan guna menghindari paparan abu vulkanis apa pun yang terbawa udara dari Tonga.
Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, sekitar 65 kilometer di utara Nuku’alofa, merupakan bagian dari busur vulkanis Kepulauan Tonga-Kermadec yang sangat aktif dan zona subduksi yang membentang dari utara sampai timur laut Selandia Baru hingga Fiji. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, gunung berapi itu telah mengalami erupsi beberapa kali. [Xinhua]