LOS ANGELES – Kematian pertama akibat virus West Nile (West Nile Virus/WNV) di California pada 2021 terkonfirmasi di San Luis Obispo County pekan ini, ungkap Departemen Kesehatan Masyarakat California (California Department of Public Health/CDPH) pada Jumat (9/7).
Sebagaimana dikutip dari sebuah rilis pers, Dr. Tomas J. Aragon, direktur CDPH yang juga petugas kesehatan masyarakat di Negara Bagian California, mengatakan bahwa belakangan ini, tercatat semakin banyak kasus akibat virus mematikan tersebut, yang dapat ditularkan ke manusia dan hewan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
“Aktivitas virus West Nile di negara bagian ini kian meningkat, jadi saya mendesak warga California agar mengambil semua langkah pencegahan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk,” tuturnya.
Sampai dengan 9 Juli, WNV telah terdeteksi pada 45 ekor burung yang mati dari enam county dan 177 sampel nyamuk dari 13 county, sebut CDPH, yang menambahkan bahwa suhu panas pada bulan ini berkontribusi terhadap kenaikan jumlah nyamuk dan meningkatkan risiko penularan virus tersebut kepada manusia.
Di seluruh Amerika Serikat (AS), laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan bahwa setidaknya enam negara bagian, termasuk Arizona, Arkansas, Illinois, Iowa, Massachusetts, New York, dan Colorado, telah mendeteksi nyamuk pembawa virus West Nile. Sementara itu, manusia telah tertular virus tersebut di empat negara bagian di antaranya.
CDPH mengatakan WMV dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk iklim, jumlah dan jenis burung maupun nyamuk di sebuah area, serta level imunitas WNV pada burung. Meskipun risiko penyakit serius pada kebanyakan orang rendah, beberapa individu, kurang dari satu persen, dapat menderita penyakit neurologis serius seperti radang otak (encephalitis) atau radang selaput otak (meningitis). [Xinhua]