KOLOMBO – Total 118 ekor penyu, 17 ekor lumba-lumba, dan empat ekor paus mati dan terdampar di pantai Sri Lanka dalam beberapa pekan terakhir menyusul terbakarnya kapal kontainer X-Press Pearl, menurut media lokal mengutip Departemen Konservasi Margasatwa Sri Lanka pada Jumat (25/6).
Departemen tersebut mengatakan postmortem awal yang dilakukan terhadap spesies-spesies laut yang mati dan terdampar di pantai itu menunjukkan bahwa kemungkinan penyebab kematian adalah karena bocornya bahan kimia ke laut akibat terbakarnya kapal X-Press Pearl.
Para pejabat margasatwa di negara itu menuturkan berdasarkan postmortem awal, kematian spesies laut tersebut bukanlah kematian alami, dan bukti kesulitan bernapas sebelum kematian terlihat jelas.
Menteri Margasatwa dan Konservasi Hutan Sri Lanka C.B. Ratnayake mengungkapkan penyelidikan lebih lanjut atas kematian spesies-spesies laut itu sedang dilakukan. Departemen Konservasi Margasatwa menambahkan bahwa laporan akhir akan dibuat di pengadilan segera setelah penyelidikan dilakukan oleh analis pemerintah.
Dikutip Ceylon Today, juru bicara kementerian tersebut Nimal Yatiwela mengatakan total 118 ekor penyu, 17 ekor lumba-lumba, dan empat ekor paus dilaporkan mati dan luka bakar eksternal tertentu pada spesies-spesies itu membuktikan bahwa kematian mereka bukan karena penyebab alami.
X-Press Pearl, kapal berbendera Singapura, membawa 1.486 peti kemas berisi 25 ton asam nitrat dan beberapa bahan kimia serta kosmetik lainnya dari Pelabuhan Hazira di India pada 15 Mei.
Kapal tersebut mengirimkan panggilan darurat saat berada di dekat Pelabuhan Kolombo pada 20 Mei dan tidak lama kemudian terbakar.
Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut Sri Lanka menyebut kebakaran kapal itu telah menyebabkan bencana lingkungan skala besar karena banyak pantai di pesisir selatan serta pesisir barat mengalami kerusakan akibat puing-puing kapal yang hanyut di pantai.
Saat ini, penyelidikan kriminal sedang dilakukan oleh departemen investigasi kriminal Sri Lanka untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut. [Xinhua]