KOLOMBO – Sejumlah pejabat pemerintah Sri Lanka pada Minggu (6/6) menyampaikan bahwa bangkai lebih dari 10 ekor penyu, seekor lumba-lumba, burung laut, dan ikan terdampar di pantai-pantai negara itu usai terbakarnya kapal kontainer X-Press Pearl.
Penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kematian spesies-spesies laut itu, menurut pemberitaan media lokal, melansir pernyataan sejumlah pejabat Departemen Konservasi Margasatwa Sri Lanka.
Bangkai satwa laut tersebut ditemukan di pantai-pantai di Puttalam, Sri Lanka barat laut, hingga Mirissa di selatan negara tersebut. Dua ekor penyu yang terluka juga ditemukan di kawasan Pantai Unawatuna, Sri Lanka selatan, lapor media lokal.
“Sebagian besar penyu yang ditemukan mati di lepas pantai Panadura dan Wellawatte mengalami kerusakan karapas. Satu ekor penyu yang mati di kawasan pantai Unawatuna ditemukan terluka,” ujar seorang pejabat yang terlibat dalam penyelidikan itu kepada surat kabar lokal Daily Mirror.
Kaitan antara kematian biota laut itu dengan terbakarnya kapal kontainer X-Press Pearl diperkirakan akan menjadi fokus penyelidikan tersebut.
Kapal kontainer berbendera Singapura itu mengangkut 1.486 peti kemas dengan 25 ton asam nitrat dan beberapa bahan kimia serta kosmetik lainnya saat tiba dari India pada 15 Mei.
Kapal itu melakukan panggilan darurat saat berada di dekat Pelabuhan Kolombo pada 20 Mei dan tiba-tiba mengalami kebakaran yang membuat Angkatan Laut Sri Lanka mengerahkan armada dalam upaya memadamkan api di atas kapal.
Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut Sri Lanka menyebut kebakaran kapal itu menyebabkan bencana lingkungan yang hebat karena banyak pantai mengalami kerusakan oleh puing-puing kapal yang hanyut di pantai.
Pemerintah Sri Lanka menyatakan bahwa sejumlah besar biota laut mati akibat polusi yang timbul dari kebakaran itu, sementara departemen perikanan negara tersebut menerapkan larangan sementara menangkap ikan mulai dari wilayah pesisir selatan hingga barat Sri Lanka.
Saat ini, sebuah penyelidikan kriminal sedang dilakukan terkait penyebab kebakaran di atas kapal X-Press Pearl.
Sebelumnya pada Minggu, kepolisian mengatakan bahwa pihak penyelidik telah menerima alat perekam data perjalanan kapal yang berisi semua dialog komunikasi antara kapten kapal, perusahaan induk kapal, dan agen pelayaran setempat.
Angkatan Laut Sri Lanka mengatakan tumpahan minyak dari kapal yang terbakar itu belum terdeteksi, yang berjarak sekitar 18,52 kilometer dari Pelabuhan Kolombo. [Xinhua]