BEIJING, 27 Maret (Xinhua) — Sumber Foton Energi Tinggi (High Energy Photon Source/HEPS), fasilitas radiasi sinkrotron unggulan China, secara resmi meluncurkan tahap uji coba gabungan, menandai tahap konstruksi akhir.
Institut Fisika Energi Tinggi (Institute of High Energy Physics/IHEP), yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) sekaligus pengembang utama HEPS, mengumumkan perkembangan baru ini dalam sebuah forum paralel yang menjadi bagian dari gelaran Forum Zhongguancun 2025 di Beijing pada Kamis (27/3).
Sumber cahaya radiasi sinkrotron merupakan sumber radiasi elektromagnetik yang biasanya dihasilkan oleh cincin penyimpanan. Sebagai salah satu proyek infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) utama di China, HEPS diharapkan menjadi salah satu fasilitas radiasi sinkrotron generasi keempat yang paling terang di dunia dan akan berfungsi sebagai platform penelitian untuk ilmu material, teknik kimia, biomedis, serta bidang-bidang lainnya.
Pembangunan proyek HEPS dimulai pada 29 Juni 2019 di Distrik Huairou di pinggiran Beijing. Fasilitas ini terdiri dari beberapa bagian, termasuk akselerator, beamline, stasiun akhir, dan fasilitas-fasilitas pendukung.
Proyek HEPS diharapkan siap beroperasi pada akhir 2025. Setelah selesai dibangun, HEPS akan dapat memancarkan cahaya yang 1 triliun kali lebih terang dari matahari dan akan terbuka bagi pengguna di berbagai bidang, seperti kedirgantaraan, energi, lingkungan, ilmu hayati, dan farmasi, demikian menurut IHEP.
Pada Januari tahun ini, HEPS mencapai pancaran berkas elektron kelas dunia sebesar 93 picometer radian di dalam cincin penyimpanan menyusul pencapaian arus berkas lebih dari 40 mA, yang berarti fasilitas itu mampu menghasilkan radiasi sinkrotron terang berkualitas tinggi.
Pan Weimin, direktur proyek HEPS, mengatakan bahwa tim HEPS berinovasi dalam sebuah skema untuk menggunakan booster sebagai akselerator sekaligus akumulator, sehingga secara signifikan mengurangi biaya infrastruktur.
Jiao Yi, deputi kepala divisi akselerator, menyoroti bahwa sistem injeksi dan ekstraksi HEPS memungkinkan daur ulang berkas elektron, sehingga membuat prosesnya menjadi lebih ramah lingkungan.
Tahap pertama dari proyek ini mencakup pembangunan 14 beamline pengguna dan satu beamline pengujian. Di antara beamline itu adalah beamline pencitraan sinar-X berenergi tinggi (Hard X-ray Imaging/HXI). Beamline ini merupakan salah satu platform eksperimental khusus yang ditujukan untuk mempelajari struktur mikro internal dalam merekayasa material.
Dong Yuhui, deputi direktur eksekutif HEPS, menyoroti keunggulan unik dari beamline ini. “Beamline HXI secara inovatif mengintegrasikan perangkat penyisipan dan jarak antara sumber-sampel yang jauh untuk mencapai koherensi yang lebih tinggi, penetrasi yang lebih dalam, bidang pandang yang lebih luas, dan resolusi yang lebih tinggi, melampaui sumber sinar-X konvensional.”
“Sinar-X berenergi tinggi telah ditransmisikan ke stasiun akhir di beamline HXI, yang akan merombak penelitian dalam material kedirgantaraan dan jaringan saraf otak utuh (whole brain), sehingga menawarkan efisiensi dan presisi yang lebih besar,” imbuh Dong. Selesai