GAZA, 13 Juni (Xinhua) — Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) pada Kamis (12/6) mengecam mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini, menyebutnya sebagai hal yang “merendahkan” dan “memalukan.” Dia memperingatkan kondisi yang memburuk saat ini memperparah kelaparan dan membahayakan nyawa warga sipil.
Melalui unggahan di platform media sosial X, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan metode distribusi yang baru “membahayakan nyawa” dan gagal mengatasi kerawanan pangan yang semakin parah. Dia mengibaratkan situasi ini dengan cerita film “Hunger Games” yang bertema distopia.
“PBB, termasuk UNRWA, memiliki pengetahuan, keahlian, dan kepercayaan masyarakat untuk memberikan bantuan yang bermartabat dan aman,” ujar Lazzarini, seraya menyerukan perlindungan dan akses bebas hambatan bagi para pekerja kemanusiaan.
Komentar Lazzarini itu menyusul serangkaian insiden mematikan di dekat titik-titik distribusi bantuan yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF) yang didukung Israel di Gaza. Otoritas kesehatan Gaza pada Kamis melaporkan sedikitnya 21 orang tewas dan lebih dari 290 orang luka-luka ketika mencoba mengakses bantuan kemanusiaan. Militer Israel hingga saat ini belum memberikan komentar atas laporan kematian tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim angkatan udaranya telah melancarkan serangan terhadap puluhan target di Gaza dalam 24 jam terakhir, termasuk posisi-posisi militan, pos pemantauan dan penembak jitu, fasilitas penyimpanan senjata, serta infrastruktur lain yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan Israel.
GHF, yang beroperasi secara independen dari PBB dan badan-badan bantuan internasional utama, mendapat banyak kritik di Gaza, dengan warga dan otoritas setempat mengatakan GHF merendahkan martabat Palestina dan memarginalkan organisasi-organisasi kemanusiaan yang sudah ada sejak lama. Selesai