YERUSALEM – Anggota parlemen Israel yang baru terpilih dilantik dalam sebuah upacara pada Selasa (6/4) di tengah ketidakpastian tentang kemungkinan untuk membentuk pemerintahan baru usai pemilihan umum (pemilu) berakhir tanpa pemenang untuk kali keempat berturut-turut.
Upacara tersebut menandai pelantikan Knesset (parlemen) Israel ke-24. Acara dimulai dengan pidato Presiden Israel Reuven Rivlin di hadapan 120 anggota Knesset yang baru terpilih.
Dia mendesak para anggota parlemen untuk menunjukkan kepemimpinan dan mengakhiri kebuntuan politik yang berkepanjangan. “Masyarakat Israel mengharapkan masing-masing dari Anda menunjukkan kepemimpinan,” katanya dalam sambutan yang disiarkan di televisi.
Sebelumnya pada hari yang sama, Rivlin mengatakan tidak ada pemimpin partai yang memperoleh cukup dukungan untuk membentuk pemerintahan mayoritas, tetapi menyerahkan tugas tersebut kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di tengah sidang pidana yang sedang dijalani sang perdana menteri.
Rivlin menyebutkan bahwa Netanyahu meraih dukungan terbanyak, yaitu 52 kursi, namun gagal mendapatkan 61 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk koalisi mayoritas di Knesset yang terdiri dari 120 kursi.
Dengan adanya keputusan tersebut, kini Netanyahu memiliki 28 hari untuk membentuk pemerintahan koalisi, dengan kemungkinan perpanjangan selama dua pekan sebelum Rivlin menugaskan kandidat lain atau meminta Knesset untuk memilih.
Netanyahu, yang telah berkuasa sejak 2009, tengah menjalani sidang pidana atas tuduhan korupsi dalam tiga kasus terpisah. Sidang yang digelar di Pengadilan Distrik Yerusalem dilanjutkan pada Senin (5/4) dengan argumen pembuka jaksa penuntut.
Tidak ada partai yang memperoleh cukup suara untuk membentuk pemerintahan mayoritas dalam pemilu yang digelar pada 23 Maret. Itu adalah pemilu keempat Israel dalam kurun waktu dua tahun di tengah kebuntuan politik yang berkepanjangan. [Xinhua]