RAMALLAH – Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Rabu (7/4) mengatakan negaranya belum menerima bantuan keuangan dari negara Arab mana pun selama lebih dari satu tahun.
“Karena kurangnya dana (dari negara) Arab, defisiensi dalam anggaran Palestina naik menjadi satu miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.513),” kata Ishtaye dalam sebuah konferensi yang digelar di Kota Ramallah, Tepi Barat.
“Negara-negara Arab belum mengirimkan bantuan keuangan apa pun selama 2020 hingga saat ini. Selain itu, Amerika Serikat (AS) telah menangguhkan dukungan keuangannya sebesar 500 juta dolar AS per tahun,” tuturnya.
Dalam konferensi tentang tantangan krisis virus corona di Palestina, Ishtaye mengatakan pemerintah Palestina siap melakukan penghematan dan mengurangi biaya operasionalnya.
“Ini tidak akan mengorbankan anggaran kesehatan, keselamatan dan keamanan warga serta pendidikan di Palestina,” tuturnya.
Dia menambahkan pembangunan ekonomi, baik besar, menengah, maupun kecil, semuanya terkena dampak krisis virus corona.
“Tingkat pengangguran di Tepi Barat naik menjadi 19 persen, sementara situasi di Jalur Gaza jauh lebih buruk,” kata Ishtaye. [Xinhua]