SINGAPURA, 27 Maret (Xinhua) — Output manufaktur Singapura turun 1,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari 2025, mengakhiri tren pertumbuhan selama tujuh bulan, menurut laporan Dewan Pengembangan Ekonomi (Economic Development Board/EDB) Singapura yang dirilis pada Rabu (26/3).
Sementara itu, tanpa menyertakan manufaktur biomedis, output mengalami peningkatan tipis sebesar 0,3 persen.
Berdasarkan basis bulanan (month on month) yang disesuaikan secara musiman, output manufaktur turun 7,5 persen pada Februari, dengan penurunan lebih tajam sebesar 7,9 persen jika manufaktur biomedis tidak disertakan.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh sektor manufaktur elektronik dan biomedis, yang masing-masing mencatat kontraksi output sebesar 6,4 persen dan 14,3 persen (yoy).
Dalam klaster elektronik, segmen informasi dan komunikasi serta elektronik konsumen mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 32,2 persen. Namun, beberapa segmen lainnya mengalami penurunan, termasuk periferal komputer dan penyimpanan data sebesar 1,5 persen, modul dan komponen elektronik lainnya sebesar 7,3 persen, serta semikonduktor sebesar 9,5 persen.
Dalam sektor manufaktur biomedis, segmen teknologi medis tumbuh 12,4 persen dengan permintaan ekspor yang kuat untuk perangkat medis. Sebaliknya, output farmasi anjlok 30,0 persen akibat perubahan komposisi bahan farmasi aktif serta produksi produk biologis yang lebih rendah dibandingkan setahun sebelumnya.
Di antara sektor-sektor lainnya, teknik presisi dan teknik transportasi mencatat pertumbuhan, sementara sektor kimia serta manufaktur umum mengalami penurunan tipis. Selesai