[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=L0ss9lozvOQ” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://www.wartabuana.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]NWS – Sebagian wilayah Negara Bagian New South Wales (NSW), termasuk beberapa daerah di Sydney, terendam banjir selama beberapa hari akibat hujan lebat.
Warga pun diperingatkan agar bersiap “menyambut” kedatangan Atrax robustus, tarantula paling berbisa di dunia, yang berasal dari wilayah Sydney.
Taman Reptil Australia di wilayah Central Coast NSW mengeluarkan peringatan “ledakan laba-laba jaring corong” (funnel web) di tengah cuaca lembap dan banjir yang diikuti oleh cuaca panas, menciptakan kondisi sempurna bagi laba-laba mematikan itu.
Taman reptil tersebut juga memperingatkan bahwa banjir terburuk yang pernah terjadi di NSW dalam seratus tahun yang disusul oleh cuaca hangat adalah perpaduan sempurna bagi pergerakan wabah laba-laba jaring corong. Sayangnya, ini bisa berarti bahwa tak lama lagi spesies tersebut akan menjangkau rumah-rumah penduduk.
Pihak taman reptil menambahkan bahwa laba-laba jaring corong umumnya ditemukan di NSW, dari Sydney hingga Newcastle.
Taman reptil tersebut menyarankan agar warga yang merasa cukup aman untuk menangkap laba-laba jaring corong melakukannya dengan hati-hati dan membawanya ke Taman Reptil Australia untuk diikutsertakan dalam program antibisa.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sydney, Australia. (XHTV)