PHNOM PENH, 11 Mei (Xinhua) — Kamboja mengekspor produk senilai 9,13 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.497) dalam empat bulan pertama 2025, naik 14 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata sebuah laporan resmi yang dirilis pada Sabtu (10/5).
Barang-barang utama yang diekspor meliputi pakaian, alas kaki, barang-barang perjalanan, sepeda, ban mobil, panel surya, dan hasil pertanian potensial seperti beras, karet, singkong, pisang, mangga, dan kelengkeng, menurut laporan Departemen Umum Bea dan Cukai Kamboja.
Lima negara tujuan ekspor terbesar bagi negara Asia Tenggara itu adalah Amerika Serikat, Vietnam, Jepang, China, dan Kanada, imbuh laporan tersebut.
Sementara itu, negara kerajaan itu mencatat total impor 10,36 miliar dolar AS selama periode Januari-April tahun ini, naik 19,7 persen (yoy), kata laporan tersebut.
Barang-barang impor utama mencakup minyak bumi, bahan baku untuk pakaian, alas kaki dan barang-barang perjalanan, kendaraan, mesin, peralatan elektronik, dan produk konsumsi, imbuh laporan itu.
Sekretaris Negeri dan Juru Bicara Kementerian Perdagangan Kamboja Penn Sovicheat mengatakan bahwa perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Kamboja-China (Cambodia-China Free Trade Agreement/CCFTA) telah menyuntikkan momentum ke dalam pertumbuhan perdagangan negara itu.
“Kedua kesepakatan perdagangan tersebut telah menjadi katalisator bagi pertumbuhan perdagangan jangka panjang dan berkelanjutan,” katanya kepada Xinhua. “Keduanya juga merupakan magnet untuk menarik lebih banyak investor asing ke Kamboja.” Selesai
