BRUSSEL – Lima negara anggota Uni Eropa (UE) akan berbagi hampir tiga juta dosis “vaksin solidaritas” tambahan menyusul sebuah kesepakatan dengan mayoritas anggota lainnya, demikian diumumkan kepresidenan Portugal di Dewan Uni Eropa (UE) pada Kamis (1/4).
Setelah negosiasi selama berhari-hari, para duta besar UE setuju mengubah sebuah sistem yang biasanya mendistribusikan vaksin di antara 27 negara blok tersebut berdasarkan jumlah populasi. Perubahan itu ditujukan untuk membantu negara-negara anggota yang membutuhkan lebih banyak vaksin dalam upaya mereka melawan virus corona.
Diskusi itu dilakukan usai para pemimpin UE mengadopsi sebuah pernyataan dalam konferensi tingkat tinggi pekan lalu yang menugaskan Komite Perwakilan Tetap “untuk mengatasi masalah kecepatan pengiriman vaksin saat mengalokasikan 10 juta dosis BioNTech-Pfizer yang dipercepat (pengirimannya) pada kuartal kedua 2021 dalam semangat solidaritas.”
Setelah pembicaraan itu, disepakati bahwa 2,85 juta dosis vaksin yang disebut “vaksin solidaritas” akan dibagikan kepada Bulgaria, Kroasia, Estonia, Latvia dan Slowakia.
Austria, Republik Ceko, dan Slovenia akan menerima porsi prorata penuh mereka setelah negara-negara itu menolak menjadi bagian dari mekanisme solidaritas, sementara 19 negara anggota lainnya akan berbagi 6,66 juta dosis vaksin yang tersisa secara prorata.
Sebelumnya pada Maret, para pemimpin dari lima negara, yakni Bulgaria, Austria, Republik Ceko, Latvia dan Slovenia, menyerukan pembicaraan dengan UE terkait pendistribusian vaksin COVID-19.
Dalam sebuah surat kepada Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kelima pemimpin negara tersebut menekankan pentingnya solidaritas Eropa, yang menjamin bahwa semua negara anggota UE, baik yang besar maupun kecil, akan memiliki akses yang sama untuk mendapatkan sumber daya terbatas seperti vaksin COVID-19. [Xinhua]