OTTAWA – Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau pada Selasa (24/8) mengumumkan bahwa Kanada akan mempertahankan personel militernya di Afghanistan meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkomitmen pada tenggat waktu 31 Agustus militer AS di negara itu.
“Komitmen kami terhadap Afghanistan tidak berakhir ketika tahap saat ini, (atau) tenggat waktu saat ini tiba. Kami akan terus menekan Taliban untuk mengizinkan orang-orang meninggalkan negara itu,” kata Trudeau.
“Kami akan terus berupaya setiap hari untuk membawa sebanyak mungkin orang keluar bersama sekutu kami. Komitmen dari sesama negara-negara G7 jelas: kami semua akan bekerja sama untuk menyelamatkan orang sebanyak mungkin,” tambah sang PM.
Pernyataan Trudeau tersebut muncul setelah pertemuan virtual para pemimpin negara G7 pada Selasa yang digelar guna membahas apakah perpanjangan komitmen militer Amerika terhadap Afghanistan diperlukan untuk mengevakuasi semua warga negara asing dan warga Afghanistan yang rentan, yang membantu orang Amerika dan sekutu NATO sebelum negara itu jatuh ke tangan Taliban baru-baru ini.
Sementara itu, PM Inggris Boris Johnson mengadakan pertemuan darurat guna membahas krisis evakuasi dan merencanakan keterlibatan jangka panjang dengan para pemimpin Taliban di Afghanistan, serta menangani krisis kemanusiaan bagi para pengungsi.
Kanada merupakan salah satu negara sekutu yang ambil bagian dalam proses evakuasi warga dari bandara Kabul yang kacau-balau, yang untuk saat ini telah diamankan oleh pasukan pimpinan Amerika. Sebuah pesawat militer Kanada berangkat dari Kabul dengan mengangkut lebih dari 500 pengungsi pada Senin (23/8), ujar Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan di Twitter. “Penerbangan evakuasi Kanada akan berlanjut selama kondisi memungkinkan.” Sebelum pertemuan tersebut, Trudeau mengatakan bahwa kembalinya Taliban harus mendorong pemikiran ulang yang lebih luas perihal pengeluaran bantuan Kanada di Afghanistan. “Tentu saja, (isu) itu benar-benar hal yang kami perhatikan saat ini, dengan Taliban yang memegang kendali atas negara tersebut. Bantuan reguler, investasi, dan lembaga kami perlu diperhatikan dengan saksama guna memastikan kami tidak mendukung Taliban,” ujar Trudeau. [Xinhua]