Sekitar 1.170 perusahaan memamerkan produk mereka yang mencakup perangkat keras militer, elektronik, keamanan siber, perlindungan perbatasan, pengenalan dan identifikasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), perawatan kesehatan di medan perang, sistem pelatihan dan simulasi, serta peralatan kepolisian, dalam 20 paviliun negara.
KUALA LUMPUR, Defense Services Asia 2022, sebuah pameran dua tahunan bidang pertahanan dan persenjataan, dibuka pada Senin (28/3) di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.
Defense Services Asia edisi 2020 dibatalkan menyusul pandemi dan ajang tahun ini menandai penyelenggaraan acara berskala besar pertama di Malaysia sejak merebaknya pandemi, dengan lebih dari 25.000 pengunjung dari 50 lebih negara dan kawasan turut ambil bagian dalam pameran yang diadakan mulai 28-31 Maret itu.

Sekitar 1.170 perusahaan memamerkan produk mereka, yang mencakup perangkat keras militer, elektronik, keamanan siber, perlindungan perbatasan, pengenalan dan identifikasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), perawatan kesehatan di medan perang, sistem pelatihan dan simulasi, serta peralatan kepolisian, dalam 20 paviliun negara.
Di antara peserta pameran tersebut, terdapat lebih dari 20 perusahaan pertahanan China yang memamerkan beragam produk dan solusi terbaru dalam bidangnya masing-masing.
Acara itu juga menjadi tuan rumah untuk pertemuan trilateral tingkat menteri antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina, serta Forum Putrajaya 2022 yang mengusung tema “Tanggung Jawab Regional Bersama” (Shared Regional Responsibility). [Xinhua]