YANGON – Militer Myanmar pada Minggu (30/5) mengumumkan perpanjangan masa non-operasinya terhadap kelompok-kelompok etnis bersenjata hingga akhir Juni.
Semua operasi militer akan ditangguhkan di seluruh penjuru negeri, kecuali untuk periode ketika instrumen keamanan dan administratif pemerintah di luar kebijakan administratif dan pertahanan negara diusik, sebut pihak militer dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan tersebut, perpanjangan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pembicaraan dengan sejumlah organisasi etnis bersenjata yang menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata Nasional (Nationwide Ceasefire Agreement/NCA) guna mendukung proses perdamaian, upaya agar kelompok-kelompok etnis bersenjata nonpeserta NCA menandatangani perjanjian itu, serta diskusi tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng di negara Asia Tenggara itu.
Perpanjangan itu juga bertujuan untuk memungkinkan para pelajar di negara itu fokus pada pembelajaran dengan damai karena seluruh sekolah untuk pendidikan dasar akan dibuka kembali pada 1 Juni, menurut pernyataan tersebut.
Sejauh ini, 10 kelompok etnis bersenjata telah menandatangani NCA dengan pemerintah sejak perjanjian itu diajukan pada Oktober 2015. [Xinhua]