MOSKOW – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov pada Senin (12/7) mengatakan bahwa kehadiran pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Asia Tengah “tidak akan memenuhi kepentingan keamanan kawasan itu.”
“Jika Amerika dengan lebih dari 100.000 tentara saja belum mampu mencapai apa pun di dalam Afghanistan selama 20 tahun terakhir, hasil apa yang akan mereka capai dengan kehadiran yang jauh lebih kecil di luar Afghanistan” di Asia Tengah, kata Lavrov dalam sebuah konferensi pers.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa AS bermaksud mempertahankan kehadiran militernya di kawasan itu untuk memberikan pengaruh.
Laporan media AS mengklaim bahwa Washington sedang mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Asia Tengah perihal penempatan pasukan di kawasan tersebut.
Lavrov menekankan bahwa keberadaan pangkalan militer asing di wilayah negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO) harus tunduk pada persetujuan seluruh peserta.
CSTO, sebuah aliansi militer yang dipimpin Moskow dan dibentuk pada 1992, terdiri dari enam bekas republik Soviet yaitu Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgizstan, Rusia, dan Tajikistan.
“Penting untuk dicatat bahwa tidak satu pun dari negara-negara ini yang mengajukan permintaan kepada CSTO untuk mengadakan konsultasi perihal masalah itu,” tambah sang menlu.
Lavrov mengatakan penarikan pasukan militer AS dari Afghanistan “terlalu tergesa-gesa” dan banyak peralatan ditinggalkan. [Xinhua]