WASHINGTON – Gedung Putih pada Senin (12/7) mengatakan bahwa pihaknya masih meninjau permintaan Haiti untuk pengiriman dukungan militer Amerika Serikat (AS) guna menstabilkan kondisi negara tersebut pascapembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dalam konferensi pers harian bahwa permintaan pemerintah sementara Haiti untuk mengirim pasukan AS ke negaranya masih dalam proses peninjauan.
Ketika ditanya apakah Gedung Putih menolak pengiriman pasukan AS tersebut, dia menjawab “tidak.”
Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa “Para pemimpin politik Haiti perlu bersatu demi kebaikan negara mereka,” seraya menambahkan bahwa AS siap menawarkan bantuan.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa delegasi antarlembaga dari para pejabat Departemen Kehakiman, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Departemen Luar Negeri, serta Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS telah melakukan perjalanan ke Haiti pada Minggu (11/7).
“Delegasi tersebut meninjau keamanan infrastruktur krusial bersama para pejabat pemerintah Haiti serta bertemu dengan Kepolisian Nasional Haiti, yang memimpin penyelidikan kasus pembunuhan itu,” kata juru bicara NSC Emily Horne dalam sebuah pernyataan.
Delegasi itu juga bertemu dengan para pemimpin politik Haiti “untuk mendorong dialog yang terbuka dan konstruktif guna mencapai kesepakatan politik yang memungkinkan negara itu menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil,” menurut pernyataan.
Pemerintah sementara Haiti meminta AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengerahkan pasukan ke negaranya guna mengamankan infrastruktur utama pascapembunuhan Presiden Moise.
Pembunuhan presiden Haiti terjadi dua bulan sebelum pemilihan presiden dan anggota legislatif negara itu, yang dijadwalkan berlangsung pada 26 September mendatang. [Xinhua]