WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (2/7) mengatakan bahwa penarikan pasukan di Afghanistan “sesuai dengan rencana,” tetapi mereka tidak akan meninggalkan negara tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Saat ditanya oleh reporter di Gedung Putih apakah AS akan menyelesaikan penarikan pasukan dalam beberapa hari ke depan, Biden menjawab, “Tidak, kita berada di jalur yang tepat seperti yang diharapkan.”
“Saya ingin memastikan ada cukup ruang untuk bergerak, sehingga kita … tidak akan dapat melakukan semuanya sampai September,” tambahnya. “Masih akan ada beberapa pasukan yang tersisa, tetapi ini adalah penarikan yang rasional dengan sekutu kita … tidak ada yang aneh tentang hal ini.”
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kemudian mengatakan kepada awak media dalam sebuah taklimat harian bahwa penarikan pasukan diharapkan selesai pada akhir Agustus.
April lalu, Biden memerintahkan seluruh pasukan AS untuk meninggalkan Afghanistan sebelum 11 September, peringatan 20 tahun serangan teroris yang membawa AS ke dalam perang terpanjangnya.
Situasi keamanan di negara yang tercabik perang itu memburuk seiring militan Taliban melanjutkan pertempuran sengit melawan pasukan pemerintah dan memperoleh kemenangan sejak penarikan pasukan AS pada 1 Mei.
Kemajuan pergerakan Taliban memicu komunitas intelijen AS untuk menyimpulkan bahwa pemerintah Afghanistan dapat runtuh secepatnya enam bulan setelah penarikan penuh militer AS dari negara itu, menurut laporan The Wall Street Journal.
“Saya pikir mereka memiliki kapasitas untuk menopang pemerintah,” kata Biden pada Jumat. “Namun, saya khawatir mereka berurusan dengan masalah internal yang mereka miliki untuk dapat menghasilkan jenis dukungan yang mereka butuhkan secara nasional guna mempertahankan pemerintahan.”
Dia juga mengatakan militer Afghanistan perlu mengandalkan kemampuannya sendiri guna memastikan keamanan ibu kota, Kabul.
Hal tersebut dilontarkan Biden ketika pasukan AS telah meninggalkan pangkalan militer utama di Afghanistan. Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan sebelumnya pada hari itu mengonfirmasi bahwa seluruh pasukan AS dan NATO di Afghanistan telah mengevakuasi Pangkalan Udara Bagram dekat Kabul, menyerahkan pangkalan koalisi terbesar itu kepada pasukan pemerintah Afghanistan. [Xinhua]