“Ada faktor-faktor endemik bagi kehidupan di militer yang dapat meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga, seperti isolasi sosial, masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan zat, serta normalisasi kekerasan di dalam jenjang kepangkatan,” lapor Australian Broadcasting Corporation.
SYDNEY, Militer Amerika Serikat (AS) memiliki masalah kekerasan dalam rumah tangga, dan budaya seksisme serta kerahasiaan telah membuat masalah ini lebih sulit untuk diatasi, menurut laporan Australian Broadcasting Corporation (ABC).
“Ada faktor-faktor endemik bagi kehidupan di militer yang dapat meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga, seperti isolasi sosial, masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan zat, serta normalisasi kekerasan di dalam jenjang kepangkatan,” lapor ABC News pada Senin (24/1).
Budaya militer AS “sangat hierarkis” dan “sangat maskulin”, kata Jessica Strong, salah satu direktur penelitian terapan di Blue Star Families, organisasi pendukung militer terbesar di AS, seperti dikutip ABC News.
Strong menuturkan tidak ada program federal untuk melacak tingkat kekerasan pasangan intim dalam keluarga militer dibandingkan dengan penduduk sipil. Perbandingan apa pun, imbuhnya, kemungkinan akan dikaburkan oleh keengganan untuk melaporkan penyimpangan di antara pasangan militer.
Pada 2017, sebuah survei dua tahunan skala besar terhadap keluarga militer oleh Blue Star Families menemukan bahwa di antara pasangan dinas aktif yang mengalami kekerasan fisik tahun itu, sekitar 87 persen memilih untuk tidak melaporkannya, kata ABC News. [Xinhua]