TOKYO – China pada Selasa (23/3) menyediakan vaksin COVID-19 bagi para jurnalis asing asal Jepang dan negara-negara lain, demikian dilaporkan kantor berita Jepang, Kyodo News, pada Rabu (24/3).
Laporan itu menyebutkan bahwa banyak jurnalis asing dan anggota keluarga mereka, yang berusia antara 18 sampai 59 tahun, menerima suntikan vaksin Sinovac, seharga 90 yuan (1 yuan = Rp2.214), di Beijing, ibu kota China. Mereka akan menerima dosis kedua vaksin tersebut pada April.
Lebih lanjut menurut laporan itu, sebelum diinokulasi, para jurnalis menandatangani sebuah dokumen berbahasa Inggris yang menyatakan bahwa “tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, dan mengingat kondisi kesehatan pribadi setiap orang berbeda, beberapa orang kemungkinan masih dapat terinfeksi atau mengalami gejala usai menjalani vaksinasi.”
Dokumen lain menyebutkan bahwa “demi memfasilitasi pekerjaan dan kehidupan (para jurnalis),” China memutuskan untuk menyediakan vaksin bagi para jurnalis asing di Beijing, serta menambahkan bahwa “para penerima vaksin tetap harus mematuhi semua aturan pencegahan dan pengendalian setelah vaksinasi.”
Usai menjalani inokulasi, mereka diminta untuk tetap berada di area observasi selama 30 menit, papar laporan tersebut.
Langkah itu dilakukan tepat setelah Shanghai, kota kosmopolitan lain di China, mengumumkan rencana inokulasi vaksin COVID-19 untuk warga asing.
Otoritas kota tersebut pada Selasa malam waktu setempat mengumumkan bahwa warga asing yang memenuhi persyaratan akan dapat mengikuti program vaksinasi yang menggunakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, menjadikan Shanghai kota pertama di China yang mengumumkan rencana inokulasi untuk warga asing. [Xinhua]