QINGDAO – “Setahun terakhir ini, saya kembali ke Inggris. Tetapi sekarang saya sudah kembali lagi ke China. Saat ini saya berada di Kota Qingdao. Kota ini sungguh indah. Seperti yang bisa Anda lihat.”
“Satu tahun kini sudah berlalu, sejak lockdown dicabut di Wuhan. Kala itu, saya sendiri, bersama dengan seisi kota, mengisolasi diri selama 76 hari.
Mereka, dengan segala hal yang dilaluinya, benar-benar luar biasa.
Orang-orang mengisolasi diri. Mereka menggunakan kesadaran diri dan tanggung jawab mereka kepada keluarga dan masyarakat luas, memberi jalan bagi pihak berwenang untuk melawan musuh tak kasat mata dan maju memberantas masalah.
Kehidupan di kota ini sekarang sangat berbeda. Orang-orang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan cukup normal. Orang-orang pergi bekerja. Sekolah telah dibuka. Mereka bersosialisasi.
Bagi saya, jika ada momentum yang paling berkesan, itu adalah pemikiran bahwa virus ini tidak bisa membaca paspor. Virus ini tak pandang bulu dalam menginfeksi orang-orang di seluruh dunia, yang membuat saya merasa seolah-olah dunia ini adalah satu.
Kita adalah satu keluarga besar. Dan karena itulah, saya yakin bahwa kita semua harus saling mendukung.
Selama periode itu, saya kerap menghabiskan waktu berjam-jam membuat video pendek untuk memberikan dukungan bagi orang-orang untuk terus memperkuat pekerjaan baik yang sedang berlangsung. Namun yang terpenting, menyoroti hakikat dari situasi tersebut bahwa kita melakukan hal yang benar.
Harapan saya, kita semua dapat mengambil kekuatan batin yang kita bangun di momen spesial itu. Dan kita bisa menggunakannya, mungkin di masa mendatang, ketika kita ditantang oleh masalah-masalah kehidupan lainnya yang mungkin akan menghadang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Qingdao, China. (XHTV)