MANILA – Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong, China, berhasil memberantas rubella, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (21/5), menyebutkan bahwa Hong Kong telah mencapai status bebas rubella.
Dalam pertemuan tahunan yang digelar secara virtual dari 17 hingga 21 Mei, Kantor Regional WHO untuk Pasifik Barat yang berbasis di Manila menyampaikan bahwa Komisi Verifikasi Regional untuk Pemberantasan Campak dan Rubella memverifikasi Hong Kong “telah memenuhi semua kriteria pemberantasan, termasuk penghentian penularan sejak 2016, selama periode lebih dari 36 bulan.”
Pada pertemuan tersebut, WHO mengatakan Hong Kong kini bergabung dengan Australia, Brunei, Makau China, Selandia Baru, dan Korea Selatan sebagai negara dan wilayah yang berhasil menghentikan penularan endemik virus penyebab rubella.
Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, menuturkan keberhasilan Hong Kong dengan pemberantasan rubella ini “menggarisbawahi pentingnya sistem yang kuat untuk imunisasi rutin dan pengawasan penyakit menular.”
WHO melanjutkan bahwa pemberantasan rubella di kawasan Pasifik Barat terus berjalan maju meskipun masih ada kendala, serta memperingatkan bahwa beberapa negara dan wilayah di kawasan tersebut masih mengalami wabah rubella di kalangan orang dewasa.
WHO menyebutkan pandemi COVID-19 telah mengganggu layanan imunisasi esensial, yang membuat jutaan anak-anak tidak terlindungi dari campak, rubella, dan polio.
Rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dan kerap kali menjangkiti anak-anak dan remaja. Penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir yang serius pada perkembangan bayi jika seorang wanita terinfeksi saat hamil. [Xinhua]