NANNING – Sungai Nakao, sungai pedalaman di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, dulunya merupakan jalur air yang sangat tercemar dengan keberadaan puluhan saluran pembuangan limbah di sepanjang sungai. Kualitas airnya pernah masuk kategori level V atau level terendah dalam sistem penilaian kualitas air di China.
Berkat sejumlah langkah yang ditempuh dalam beberapa tahun terakhir, termasuk intersepsi dan pengolahan limbah serta pemulihan ekosistem perairan, Sungai Nakao telah bertransformasi dari parit yang berbau tidak sedap menjadi taman lahan basah yang indah.
Taman lahan basah Sungai Nakao adalah contoh dari upaya pembersihan badan air yang “hitam dan berbau tidak sedap” di Nanning dan dijuluki “ginjal kota”. Taman tersebut menjadi tolok ukur nasional dalam pengolahan badan air yang “hitam dan berbau tidak sedap” serta bagi konstruksi kota spons.
Perubahan Sungai Nakao mencerminkan upaya tanpa henti China dalam perlindungan lingkungan. Negara itu telah memimpin dunia dalam visi dan praktik koeksistensi yang harmonis antara manusia dengan alam, serta menjadi pencari jalan, kontributor, dan pemimpin pembangunan ramah lingkungan yang lebih baik. [Xinhua]