BEIJING – Pemanasan iklim dapat menghambat produktivitas vegetasi alami di China, sebagian besar disebabkan oleh penurunan kelembapan tanah, demikian menurut sebuah artikel penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Agricultural and Forest Meteorology.
Kesimpulan ini didasarkan pada studi tentang dampak suhu yang lebih tinggi terhadap fungsi dan stabilitas komunitas tumbuhan di daerah padang rumput gurun di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara.
Para peneliti dari Institut Botani di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) mengamati bahwa produksi primer bersih di atas tanah (Aboveground Net Primary Production/ANPP) komunitas tumbuhan menurun signifikan dengan adanya pemanasan iklim, terutama di tahun-tahun yang lebih hangat dengan kondisi yang lebih kering.
Penurunan ANPP terutama disebabkan oleh berkurangnya kelembapan tanah yang disebabkan oleh pemanasan iklim, yang mengurangi stabilitas temporal komunitas tumbuhan, menurut artikel tersebut.
Penelitian ini memberikan wawasan tentang hubungan antara ekosistem yang rapuh dan pemanasan iklim, serta membantu pemulihan ekosistem terestrial, penilaian anggaran karbon, serta pengelolaan adaptasi perubahan iklim.
Ekosistem kering berperan penting dalam siklus karbon global dan merupakan salah satu ekosistem yang paling sensitif terhadap perubahan iklim di masa depan. [Xinhua]