SHIJIAZHUANG – Pertanian hutan berbasis mekanis Saihanba, perkebunan buatan terbesar di dunia di Provinsi Hebei, China utara, dianugerahi penghargaan Land for Life Award 2021 untuk kategori nasional dalam upacara yang digelar pada Forum Gurun Internasional Kubuqi kedelapan.
Land for Life Award dirancang oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Penanggulangan Desertifikasi Lahan (United Nations Convention to Combat Desertification/UNCCD) bagi individu, komunitas, dan program-program yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pemulihan dan restorasi bentang alam yang terdegradasi di seluruh dunia.
Pada 2017, komunitas aforestasi Saihanba meraih penghargaan UN Champions of the Earth Award atas kontribusi luar biasa mereka mengubah lahan yang terdegradasi menjadi surga hijau nan subur.
Saihanba dulunya merupakan lahan berburu para bangsawan pada masa Dinasti Qing (1644-1911), namun pada akhir 1950-an, kawasan itu telah terdegradasi menjadi area hutan belantara yang tandus. Otoritas setempat kemudian memutuskan untuk membangun pertanian hutan buatan guna membendung pergerakan tanah pasir ke selatan pada 1962.
Berkat upaya konsisten oleh tiga generasi ahli kehutanan Saihanba selama 59 tahun terakhir, tren memburuknya ekologi setempat telah berubah menjadi sebaliknya.
Kini, dengan total bentang alam hutan seluas 1,15 juta mu (sekitar 76.700 hektare), Saihanba telah menjadi taman hutan nasional dan cagar alam serta perlindungan ekologi yang penting bagi Beijing dan daerah sekitarnya. [Xinhua]