CHINA – Peneliti China baru-baru ini berhasil mengungkap mengapa spesies Caragana, genus tanaman berbunga, tersebar luas di gurun, semigurun, dan loess dengan toleransi kekeringan yang tinggi.
Para peneliti di Fakultas Ilmu Hayati, Universitas Lanzhou, menemukan bahwa daun spesies Caragana memberikan efisiensi dan keamanan yang tinggi dalam konduktansi hidrolik, yang memungkinkan tanaman tersebut tumbuh dan bertahan hidup di daerah yang kering dan semikering.
Spesies Caragana memainkan peran kunci dalam pengendalian desertifikasi (penggurunan) dengan membentuk sabuk perlindungan semak bagi tanaman dan padang rumput buatan dan berfungsi sebagai pakan ternak tambahan.
Menurut para peneliti, pada saat kekurangan air ringan, tanaman Caragana menutup stomata secukupnya dan mengurangi transpirasi guna menghemat air, dengan laju fotosintesis yang sedikit menurun. Sedangkan saat kelangkaan air yang parah terjadi, stomata masih dapat terbuka seminimal mungkin sehingga tanaman dapat melakukan fotosintesis pada tingkat tertentu untuk memastikan kelangsungan hidup.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa tanaman Caragana memiliki kemampuan yang kuat untuk menyerap embun karena daunnya tertutup rapat dengan trikoma, yang mengurangi efek buruk dari kekeringan dan berkontribusi pada distribusi spesies di lingkungan kering, menurut ketua kelompok peneliti di Laboratorium Utama Negara untuk Agro-Ekosistem Padang Rumput di Universitas Lanzhou.
Hasil penelitian tersebut, yang menawarkan pedoman untuk restorasi vegetasi dan pemeliharaan ekologi di daerah kering dan semikering, telah diterbitkan dalam jurnal New Phytologist.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China.(XHTV)